Kamis, 26 November 2009

Teori Singkat

Transpirasi adalah suatu proses kehilangan air dari tumbuh-tumbuhan ke udara dalam bentuk uap air. Air diserap dari akar rerambut tumbuhan dan air itu kemudian diangkut melalui xilem ke semua bahagian tumbuhan khususnya daun. Air yang berlebihan akan disingkirkan melalui proses transpirasi. Jika kadar kehilangan air melalui transpirasi melebihi kadar pengambilan air tumbuhan tersebut, pertumbuhan pokok akan terhalang. Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi antara lain. Factor dalam (internal) dan factor luar (eksternal).

Faktor internal :

- Ukuran daun(lebar atau kecil),

- Ketebalan daun(tebal atau tipis daun),

- Jumlah somata

- Ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun

Faktor eksternal :

- Suhu,

- Kelembapan udara,

- Intensitas cahaya,

- Kadaan air di dalam tanah

- Angin

Tujuan Pengamatan

U Mengetahui faktor dari penguapan

U Mengetahui laju transpirasi pada tumbuhan

Praktek I

Mengamati Laju Transpirasi Pada Tumbuhan

Tempat :

Sekolah

Hari dan Tanggal praktek :

Rabu, 18 November 2009

Pukul :

12.15 s/d 13.20

Alat dan bahan

Alat :

@ Plastik telansparan ukuran 1 kg

@ Pengikat (tali rafia dan karet)

Bahan :

@ Tanaman kaktus

@Tanaman kuping gajah

@ Pohon jambu ( yang memiliki bagian daun banyak, daun sedikit dan tanpa daun atau ranting)

Cara kerja

% Siapkan alat dan bahan

% Bungkus tanaman kuping gajah pada bagian daun, tanaman kaktus, dan pohon jambu pada bagian yang memiliki daun banyak, daun sedikit dan juga pada bagian yang tidak memiliki daun atau ranting saja

% Amati berapa uap air yang keluar selama 5 menit pertama, 5 menit kedua, dan 3 menit ke tiga

% Catat hasil tersebut dalam laporan hasil kerja.

Analisis dan Pembahasan

Dari hasil pengamatan di atas, terlihat bahwa terjadi perbedaan hasil penguapan. Hal tersebut karena dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal dari tanaman tersebut, faktor internal yang mempengaruhi transpirasi antara lain, ukuran daun(lebar atau kecil), ketebalan daun(tebal atau tipis daun), jumlah somata dan ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun. Faktor eksternalnya antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Agar lebih jelas mengapa tanaman tersebut meiliki perbedaan jumlah, kita lihat dari penjelasan faktor di bawah ini.

Faktor-faktor eksternal yang yang mempengaruhi transpirasi :

a) Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100 – 200F lebih tinggi dari pada suhu udara.

b) Kelembaban
Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara.
Apabila stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam rongga-rongga antar sel dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari kelembaban relatif 70%.

c) Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara yaitu:
Sehelai daun yang terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi (menyerap) energi radiasi.
Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahaya langsung dapat pula mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-.

d) Kandungan air tanah
Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat. Hal ini cenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut

e) Angin
Angin cenderung untuik meningkatkan laju transpirasi, baik didalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung menjadi lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi transpirasi :

a) Penutupan stomata. Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula secara relatif tidak tembus air, dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila stomata tertutup. Jika stomata terbuka lebih lebar, lebih banyak pula kehilangan air tetapi peningkatan kehilangan air ini lebih sedikit untuk mesing-mesing satuan penambahan lebar stomata Faktor utama yang mempengaruhi pembukaan dan penutupan stomata dalam kondisi lapangan ialah tingkat cahaya dan kelembapan.

b) Jumlah dan ukuran stomata. Jumlah dan ukuran stomata, dipengaruhi oleh genotipe dan lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih sedikit terhadap transpirasi total daripada pembukaan dan penutupan stomata

c) Jumlah daun. Makin luas daerah permukaan daun, makin besar transpirasi.

Hasil di atas terlihat bahwa tanaman kuping gajah memiliki uap yang lebih banyak dari pada tanaman kaktus, hal tersebut dikarenakan tanaman kuping gajah meiliki daun yang terbuka dan lebar, menyebabkan tanaman kuping gajah memiliki evapotranspirasi yang lebih besar, evapotranspirasi adalah penguapan total baik dari permukaan air, daratan, maupun dari tumbuh-tumbuhan dan juga memiliki jaringan pada daun tersebut membesar begitu pula dengan stomata yang ikut membesar, menjadikan uap yang keluar menjadi lebih banyak jumlahnya, dibandingkan dengan tanaman kaktus memiliki daun yang tertutup dan kecil, yang menyebabkan jaringan pada daun lebih kecil dan keadaan stomata yang menutup, hal lain yang menyebabkan tanaman kaktus lebioh sedikit uap airnya adalah karena pada batang kaktus terdapat lapisan lilin yang menjadikan kaktus memiliki penguapan yang kecil, yang juga disesuaikan dengan habitat kaktus itu sendiri yang hidup di tempat kering.

Hasil di atas juga menyebutkan bahwa bagian pohon jambu yang memiliki daun banyak lebih banyak uap yang dihasilkan dari pada yang memiliki daun sedikit, dan yang tidak memilki daun hanya mengeluarkan uap yang sedikit dari pada ke dua bagian tanaman yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan pada daun yang banyak, secara otomatis juga memiliki jumlah stomata yang banyak, sehingga dengan jumlah stomata yang banyak, maka penguapan yang terjadi lebih cepat dan uap yang di hasilkanpun lebih banyak. Begitu pula dengan bagian pohon jambu yang memiliki daun sedikit, karena jumlah stomata hanya sedikit apabila dibandingkan dengan yang memilki daun banyak, sehingga jumlah uap yang dihasilkan pun lebih sedikit. Namun, pada bagian pohon jambu yang tidak meiliki daun terjadi perbedaan, karena tidak memiliki daun maka penguapan terjadi hanya pada lentisel saja, padahal faktor utama transpirasi adalah stomata, jadi wajarlah apabila uap yang dikeluarkan lebih sedikit. Di atas juga tertulis bahwa uap yang terkumpul pada bagian pohon jambu yang memilki daun sedikit adalah lebih banyak di bagian bawah plastik atau yang lebih tepat di bagian bawah daun, hal tersebut dikarenakan pada daun stomata terletak pada bagian epirdemis bawah, oleh karena itu penguapan terjadi bada bagian bawah daun. Dan hal yang terjadi pada plastik yang hanya berisikan oksigen adalah tidak terjadi kehidupan karena tidak adanya jaringan- jaringan yang membuat plastik tersebut berembun.

Proses transpirasi

Air diserap dari akar rambut tumbuhan dan air itu kemudian diangkut melalui xilem ke semua bagian tumbuhan khususnya daun. Air yang berlebihan akan disingkirkan melalui proses transpirasi. Jika kadar kehilangan air melalui transpirasi melebihi kadar pengambilan air tumbuhan tersebut, pertumbuhan pokok akan terhalang. Akibat itu, mereka yang mengusahakan pernanaman secara besar – besaran mungkin mengalami kerugian yang tinggi sekira mengabaikan faktor kadar transpirasi tumbuh – tumbuhan

Ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari jaringan xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari akar ke daun. Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.

Analisis dan pembahasan

Dari hasil di atas terlihat bahwa adanya perbedaan yang terjadi. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktir-faktor, yang antara lain sebagai berikut

a) Daya kapilaritas
Yaitu kemampuan naiknya cairan didalam pipa kapiler karena adanya adhesi(daya tarik menarik antar molekul tak sejenis) dan kohesi (daya tarik menarik antar molekul sejenis). Air dan zat terlarut dapat diangkut keatas karena daya adhesi lebih besar dari kohesi.

b) Daya hisap daun
Merupakan kemampuan daun untuk meningkatkan aliran air dari akar kedaun pada saat transpirasi atau penguapan. Molekul air dari akar sampai kedaun berderet secara berkesinambungan seolah-olah membentuk rantai molekul air . Potensial air akan makin kecil jika menjauh dari air. Dengan demikian potensial air daun lebih kecil dari potensial air di akar dan batang. Pada saat transpirasi, potensial air di daun akan mengecil dan mengakibatkan terjadinya tarikan air keatas dari sel-sel dibawahnya

c) Daya tekan akar
Merupakan kemampuan akar mendorong air dalam xilem akar menuju keatas. Daya tekan akar merupakan hasil aktifitas sel-sel epidermis dengan rambut akarnya yang terus menerus menyerap air dan zat terlarut dalam tanah dan menyebabkan konsentrasi air dan tekanan turgor sel akar meningkat. Meningkatnya konsentrasi air dan tekanan turgor sel akar menyebabkan terjadinya dorongan air keatas didalam pembuluh xilem.

Hasil di atas menyebutkan bahwa tanaman pacar air yang di letakan di tempat teduh memilki kecepatan tranportasi(pengangkutan yang relatif lamban dari pada tanaman pacar air yang di letakan di tempat terang, hal tersebut di pengaruhi oleh ketidak tersediaannya cahaya pada tempat teduh, sehingga tanaman tersebut tidak dapat mengabsorbsi ( menyerap ) dengan cepat, sehingga tidak terjadi perubahan pada batang tersebut, namun sebaliknya yang terjadi pada tanaman pacar air yang diletakan di tempat terang adalah batang menjadi lebih kemerahan, hal tersebut karena adanya cahaya yang membantu dalam mengabsorbsi cairan eosin tersebut.



Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa pada setiap tanaman mengalami transpirasi, yang terjadi pada stomata dan juga kanakuli walaupun hanya sedikit, dan pada tanaman kaktus transpirasi terjadi pda batang yang meilki lapisan lilin sehingga uap yang dikeluarkan sedikit

Buku penunjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar